"Andai perjuangan ini mudah, pasti ramai yang menyertainya...
Andai perjuangan ini singkat, pasti ramai yang istiqamah...
Andai perjuangan ini menjanjikan kesenangan dunia, pasti ramai orang yang tertarik padanya...
Tetapi hakikat perjuangan bukanlah begitu, turun naiknya sakit pedihnya, umpama kemanisan yang tidak terhingga...
Andai rebah, bangkitlah semula. Andai terluka, ingatlah janjiNYA."
(Imam Hasan Al Banna)
Beberapa bait tulisan Hasan Al-Banna di atas adalah salah satu rentetan kata yang melecutkan semangat ketika di tengah-tengah ikhtiar saya pribadi sedang mulai melemah. Yup masing-masing dari kita pasti memiliki cita, mimpi, harapan atau istilah lain yang sejenis. Pasti dibutuhkan ikhtiar sekeras baja untuk mencapainya. Tidak pernah kita temui kamus kehidupan bagi orang yang ongkang-ongkang kaki ataupun bermalas-malasan berujung pada cerita manis. Semua pasti ada yang dikorbankan, ada yang diperjuangkan.
Namun sebelum menuju ke arah itu semua, sebenarnya ada satu poin penting yang ini menjadi sumber dari segala sumber. Ia terletak di bagian depan. Ikhwal ini yang pertama kali diperiksa olehNya ketika kita dikembalikan padaNya kelak. Hanya satu kata sederhana: NIAT.
Selalu teringat pada pesan Rasulullah.. Innamal a’malu binniyat. Sesungguhnya segala amalan itu tergantung pada niatnya. Niat, kata sederhana namun pada proses yang kita lalui ia kadang sangat mampu berbelok. Maka ketika hendak melakukan sesuatu hendaknya bertafakurlah sejenak, berdialog dengan Tuhan maupun diri sendiri, periksa dan periksa, apa niat saya melakukan ini semua? Semoga selalu ada kebaikan dalam niat perbuatan yang kita lakukan kemarin, saat ini, dan di masa mendatang. Dan semoga kebaikan itu selalu ada untuk agama, keluarga, dan umat, bukan hanya berfokus pada kebaikan untuk diri kita sendiri.
Ketika sedang lelah berikhtiar dan merasa “niat” sedang berbelok arah, tak lagi sama dengan niatan awal. Maka bertafakurlah sejenak. Telisik lagi niat di awal, samakan frekuensinya dengan niat di tengah proses yang sedang kita lalui. Berbenah niat, bukanlah suatu hal yang mudah. Pasti akan banyak goda duniawi di dalamnya. Maka sungguh beruntung orang-orang yang selalu berbenah niat di awal, di tengah, hingga akhir perbuatannya dalam mewujudkan mimpi-mimpinya.
Semoga DzatNya senantiasa membimbing nurani kita untuk terus berbenah niat. Semoga.
No comments:
Post a Comment