Sudah
banyak hati yang telah kau lalui dalam menemukan sejatinya cinta dan aku tahu bagaimana
payahnya mengikuti alur didalamnya. Banyak goda, haru, juga lelah yang
mengharubiru didalamnya. Yang pada awal ceritera diawali dengan kisah manis
hingga mencipta harapan-harapan pelangi setelahnya, namun yang dialami hanyalah
jatuhan hujan-hujan lebat pada hati. Saat itu mungkin hanya janji Tuhan yang
menguatkan bahwa ujung dari kesabaran adalah layaknya buah yang manisnya
melebihi madu. Mencoba mengeja kerja-kerja ikhlas saat harapan pelangi itu
ternyata kau dapati hanyalah sebuah fatamorgana langit sendu.
Aku
teringat kisah-kisah di mana kita habiskan masa bercerita tentang dia dan dia
yang masing-masing memiliki ritme melodi didalamnya. Ketika cita-cita merajut
rumah barakah sangat ingin kau lukis dengan tinta-tinta kehidupanmu, namun
belum jua rencana baikNya menyapamu. Saat hati pun mulai dikuat-kuatkan memaksa
untuk ditegarkan seperti laiknya batu karang yang tetap tegar meski terhempas
tiupan ombak dalam hitungan tak hingga, kau lebih memilih terus menjalani hari
menatap masa di akan datang bahwa cinta kemarin lalu hanyalah batu godam penimpa
jiwa agar ia semakin tumbuh mendewasa.
Benar
bahwa pepatah bijak mengajari bahwa kita akan dipasangkan pada ptongan-potongan
puzzle kehidupan yang salah terlebih dahulu sebelum pada akhirnya di masa
kemudian kita pun menemukan potongan puzzle pelengkap sempurna kehidupan kita.
Tentang waktu dan tentang siapa, yang dulu masih menjadi rahasia di kerajaan
langitNya terjawab sudah dengan sempurnanya jalan cerita hidup dariNya. Rumah
barakah yang dulu hanya menjadi harap-harap langit, kini telah membumi pada
pijakan kakimu. Lelaki itulah yang Allah cipta dengan keadaan sebaik-baiknya
jiwa hanya untukmu, yang tengah berjanji akan selalu ada menjaga juga
membimbingmu hingga syurga mampu kalian jejaki didalamnya. Seorang lelaki yang
menjadi penyempurna separuh agama agar taat padaNya makin dekat dan lekat.
Untuk
Cikgu, selamat menempuh pelangi kehidupan yang baru. Aku tahu akan ada
mejikuhibiniu pelangi yang akan tercipta pada masa kehidupan mendatang. Kadang
ia berwarna merah ataupun jingga saat cerita-cerita madu sedang kalian nikmati,
namun kadang mungkin akan berwarna biru nila saat kerikil-kerikil kehidupan
harus kalian lewati. Namun apapun guratan warna pelangi didalamnya, semoga
semua tetap mengakar kokoh pada ketaatan Sang Khalik, agar rumah barakah yang
kalian cipta tersenyumi oleh Allah dan juga senantiasa terhujani do’a-do’a para
malaikat suci.
Barakallahulaka
wabaraka alayka wa jama’i baynakuma fii khaiir..
Ana
uhibbuka fillah, aku mencintaimu karena Allah :”)
-sepenuh cinta juga rindu
(dije)
Tangaerang, 20 Agustus 2014
(dije)
Tangaerang, 20 Agustus 2014